Jumat, Juli 24, 2015

Awas, El Nino Ganggu Indonesia Hingga November

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi gangguan iklim El Nino bakal menyerang Indonesia hingga November 2015. Kekuatan El Nino pada bulan November nanti bertaraf sedang (moderat). “Akibat adanya El Nino, diperkirakan awal musim hujan 2015/2016 di beberapa wilayah mengalami kemunduran,” tutur Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus Subagyo Swarinoto di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta, Rabu (17/6/2015). Dari hasil monitoring BMKG, El Nino diperkirakan mulai berlangsung pada Juni 2015, dan berpeluang menguat pada November 2015. 

Adapun daerah yang berpotensi terkena gelombang panas ini adalah Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Kendati demikian, El Nino dipastikan bukan menjadi pemicu utama kekeringan di Tanah Air. Faktor lain seperti Dipole Mode dan SST di perairan Indonesia juga harus menjadi perhatian. Selain itu, efek dari El Nino pada tiap daerah pun berbeda-beda. Hal ini disebabkan letak geografis yang berbeda dan pola hujan yang tidak sama. “El Nino berdampak terhadap berkurangnya curah hujan di bagian barat, tapi tidak signifikan,” jelas dia.

Di beberapa daerah yang rentan mengalami kebakaran, El Nino bisa cukup membahayakan. Seperti Sumatera Selatan, Jawa dan Kalimantan yang sangat mudah terjadi kebakaran. “Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat ini karena dekat dengan Singapura harus diantisipasi. Karena mereka (Singapura) paling rewel (kalau ada kebakaran),” tandas dia 

Sumber berita dari sini
Share:

Senin, Juli 13, 2015

Pabrik PTPN XI Peringkat Pertama Produksi Gula

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI mencatatkan sejumlah pabrik produksinya dalam jalam jajaran produsen gula terbaik. Berdasarkan data giling pabrik gula hingga akhir Juni, Pabrik Gula Asembagoes di bawah pengelolaan PTPN XI menduduki peringkat pertama berdasarkan indikator produktivitas dan kualitas per ton tebu. 

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI Dolly P Pulungan mengatakan, presentasi superium hoofd suiker (SHS) tebu pabrik Gula Assembagoes tercatat 7,61 persen. Angka tersebut, menurut dia, mencerminkan kualitas rendemen hingga efisiensi pabrik dalam menghasilkan gula. 

Sementara pabrik lain di bawah pengelolaan PTPN XI juga masuk jajaran 10 besar pabrik di Jawa berdasar standar SHS atau gula kepala kelas super. Pabrik gula (PG) Semboro di Jember, berada di urutan ke tujuh dengan SHS 6,74 persen , PG Pradjekan Bondowoso di urutan ke delapan dengan SHS tebu 6,63 persen dan PG Pandjie di Situbondo berada di urutan ke sepuluh, dengan 6,48 persen. 

"Pabrik lain seperti Djatiroto (Lumajang) akan diberi treatment sehingga produksi dan produktivitas meningkat sehingga setelah Lebaran bisa masuk tiga besar," ujar Dolly, melalui siaran pers yang diterima Republika Ahad (12/7). 

PTPN XI tahun ini mendapat alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 650 miliar. Dana tersebut digunakan antara lain untuk meningkatkan kapasitas PG Djatiroto dari 7.500 ton tebu per hari menjadi 10.000 per hari. Menurut Dolly, penaikan kapasitas juga bakal diarahkan ke PG Assembagoes yang saat ini berkapasitas 3 ribu ton per hari, menjadi 6.000 per hari. Adapun total produksi 16 pabrik gula PTPN XI tahun ini diproyeksikan 470.000 ton gula kristal putih (GKP) atau naik dari realisasi tahun lalu, 418.000 ton. "Investasi dan perbaikan pabrik gula menjadi perhatian PTPN XI. Di antaranya perbaikan mutu gula mengarah ke mutu premium sebagaimana saat ini dihasilkan PG Semboro dan memperbesar kapasitas giling pabrik gula," tegas Pulungan. 

Perbaikan dan peningkatan kapasitas, lanjut dia, bertujuan agar GKP produksi dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman yang selama ini dipenuhi dari impor gula. "Diharapkan dengan performance pabrik gula yang bagus, nantinya dengan gula mutu premium kita akan bisa menggantikan gula impor. Gula produk terebut masuk jenis gula premium dengan standar SNI tinggi, icumsa rendah sehingga program investasi tersebut efektif dan berdaya guna serta menghasilkan nilai kompetensi yang lebih tinggi," papar dia. Terkait dengan tuntutan peningkatan mutu gula, PTPN XI telah melengkapi dengan sertifikasi baik mutu manajemen ISO 9001:2008 maupun Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah diperoleh 16 Pabrik Gula PTPN XI. 

Produk perseroan juga mengantongi rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur tentang jaminan Halal produk GKP diharapkan menjadi nilai tambah. Menghadapi momen Lebaran khususnya himbauan pemerintah untuk menjaga HET harga eceran tertinggi, Dirut PTPN XI meminta seluruh unit pabrik gula untuk mengendalikan harga pokoknya dan efisiensi pabrik. "Pabrik Gula PTPN XI harus bisa menjaga harga pokok masing-masing karena merupakan kunci utama, apapun yang terjadi bila harga pokok di bawah harga jual. Kita akan memperoleh keuntungan dan berefek kepada kemajuan perusahaan serta kemajuan kesejahteraan stakeholder khususnya karyawan dan petani," ujar dia. 

Sumber : Republika
Share:

Sabtu, Juli 04, 2015

Berbagi Berkah Romadhon Bersama Yatim dan Fakir Miskin


Pgpoerwodadie.com, Magetan (03/07/2015): Sudah menjadi agenda rutin di Bulan Rumadhon PG Purwodadi bekerja sama dengan Lembaga Manajemen Infaq (LMI) berbagi berkah dengan santunan anak yatim piatu dan pembagian zakat fitrah kepada kaum dhuafa' yang tinggal di lingkungan PG Purwodadi. Masih dalam suasana Giling 2015 acara dilaksanakan di Balai Pertemuan PG Purwodadi. Turut hadir General Manager PG Purwodadi, Ir. RM Satrijo Wibowo dan Ketua LMI Wilayah Jawa Timur. 

Ketua LMI secara simbolis menyerahkan kepada General Manager PG Purwodadi berupa Program 30 Juta Rupiah Paket Bingkisan Lebaran Untuk Yatim dan sekaligus Piagam Penghargaan atas 5 tahun kerjasamanya dengan LMI. 





Rangkaian acara disambung pada sore harinya dengan buka puasa bersama adik-adik yatim piatu. Di sela-sela waktu sebelum buka bersama diisi dengan game-game yang menarik dan mendidik oleh pihak LMI.

 




Share:

Definition List

Unordered List

.

×

Support