Proses packing Gula. PTPN XI merupakan salah satu industri gula berbasis tebu, mengolah gula dari tebu dengan kadar belerang kecil bahkan tidak ada untuk gula hasil proses produksi dengan metode remelt karbonatasi sehingga aman untuk dikonsumsi. (Sumber : PTPN XI) |
Sebuah fakta baru mengenai gula telah ditemukan oleh para peneliti dari University of California San Francisco. Berkat analisis luas mereka, lebih dari 8.000 makalah tentang sifat-sifat gula yang merusak kesehatan, telah dipublikasikan dan mendapatkan perhatian khusus dari para ilmuwan kesehatan di seuruh dunia. Peran mereka yang telah mengumpulkan bukti kuat tentang betapa berbahayanya mengkonsumsi banyak gula, sudah tidak perlu diragukan lagi. Dan berikut ini fakta-fakta mengenai gula yang perlu Anda ketahui demi kesehatan Anda dan keluarga.
1. Gula cair mendatangkan malapetaka
Gula cair biasanya digunakan dalam soda, minuman energi, dan minuman khusus untuk para olahragawan. Jumlah kalorinya bahkan lebih tinggi dari pada semangkuk es krim. Bayangkan, kalori yang demikian tingginya masuk ke dalam tubuh Anda, demikian hasil penelitian dari Journal of Human Nutrition and Dietetics. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine, disebutkan bahwa, mengkonsumsi satu kaleng soda per hari dapat meningkatkan resiko kematian akibat penyakit jantung. Lebih buruk lagi, sebuah studi yang diterbitkan dalam Current Diabetes Reports, menunjukkan bahwa, dengan minum-minuman manis seperti soda sekali dalam sebulan, memiliki kesempatan 26% lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
2. Hati Anda dapat menderita
Menurut penelitian dari Journal of Hepatologi Nature, fruktosa adalah jenis gula yang populer dan dapat membahayakan hati. Fruktosa adalah zat alami yang membuat rasa dari buah segar begitu lezat. Dan seperti yang Anda tahu, gula dalam buah-buahan adalah baik karena itu alami. Namun, yang menjadi masalah saat ini adalah ketika fruktosa tersebut dimanipulasi sedemikian rupa oleh banyak produsen. Umumnya mereka mengambilnya dari bit, jagung atau tebu. Dan sama seperti gandum ketika mengalami proses pemurnian, maka fruktosa yang mereka manipulasi tersebut akan kehilangan serat dan nutrisi alaminya, sehingga ini dapat membahayakan hati. Secara khusus, para ilmuwan mulai menghubungkan konsumsi fruktosa dengan penyakit non-alkoholik liver (terlalu banyak lemak) dan steatohepatitis non-alkohol (jaringan hati, peradangan, dan lemak).
3. Sedikitnya ada 61 nama berbeda untuk gula
Produsen makanan telah membuat daftar nutrisi yang panjang, sehingga terkadang membingungkan para konsumen yang tidak mengetahui apa sebenarnya yang terkandung di dalamnya. Daftar nama gula tersebut diantaranya adalah: barley malt, beet sugar, brown sugar, buttered syrup, cane-juice crystals, cane sugar, caramelcarob, syrupcorn, syrupcorn syrup solids, date sugar, dextrandextrose, diatase, diastatic malt, ethyl maltol, fructose, fruit juice, fruit juice concentrate, glucose, glucose solids, golden sugar, golden syrup, grape sugar, high-fructose corn syrup, honey, invert sugar, lactose, malt syrup, maltodextrin, maltose, mannitol, molasses, raw suga, refiner's syrup, sorbitol, sorghum syrup, sucrose, sugar, turbinado sugar, yellow sugar.
4. Gula menyebabkan Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik adalah istilah umum untuk masalah-masalah kronis seperti penyakit jantung, diabetes dan penyakit hati. Menurut penelitian dari Journal of American College of Cardiology, gula darah tinggi merupakan salah satu dari lima faktor resikonya. Sindrom metabolik dapat mempengaruhi organ-organ seperti pankreas dan hati, yang mengarah kepada kekacauan pada regulasi gula darah. Salah satu tanda-tanda terbesar dari sindrom metabolik menurut SugarScience adalah bentuk tubuh apel, yang dikenal sebagai "perut gula". Jika Anda atau anggota keluarga memiliki ukuran pinggang yang lebih besar daripada pinggul, ini dapat menjadi tanda bahwa Anda harus memantau kesehatan Anda untuk menangkal timbulnya masalah yang lebih serius lagi di masa depan.
5. Batas konsumsi gula untuk wanita
The American Heart Association menyarankan kepada para wanita untuk tidak mengkonsumsi lebih dari enam sendok teh (25 gram) gula tambahan per hari, demikian yang direkomendasikan World Health Organization's.*)
*) Sumber berita dari sini dengan sedikit perubahan