Prihatin Krisis Pergulaan, DPRD Situbondo Kunjungi PTPN XI


Sumber :PTPN XI
SURABAYA (22/12/2014) Rendahnya harga gula dan masih menumpuknya stok gula di masing-masing gudang pabrik gula membuat Komisi II DPRD Situbondo merasa prihatin. Setelah melakukan koordinasi dengan Kementrian Perdagangan, Kementrian Pertanian dan Kementrian BUMN, wakil rakyat tersebut mengunjungi Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara XI di Surabaya Kamis (18/12) kemarin. Menurut M. Syakur Jalil anggota komisi II rembesan gula rafinasi hingga ke pasar domestik menjadi sebab tidak terserapnya gula petani hingga masih menumpuk di gudang. Hal ini akan berdampak pada sektor perekonomian Situbondo yang 25 % masyarakat nya bergantung tebu. 

Pihaknya mengkawatirkan keberlanjutan komoditas tebu di Situbondo, terlebih banyak petani tebu yang kecewa dengan kondisi pergulaan selama dua tahun terakhir dan akan berpindah menanam komoditas lain seperti palawija. Ditambah lagi hingga saat ini kredit ketahanan pangan dan energi dari salah satu lembaga perbankan tidak bisa dicairkan. “ Hingga awal Desember ini stok hasil produksi pabrik gula PTPN dan RNI di Jawa Timur sebesar 655.624 ton “, jelas Muhammad Khoiri Sekretaris Perusahaan PTPN XI. 

Pihaknya menyebutkan PTPN XI meningkatkan daya saing dengan menerapkan manajemen mutu ISO 9001:2008 dan SNI hingga rencana menerapkan proses remelt karbonatasi di unit usaha Distrik Timur. Gula hasil dengan proses Remelt karbonatasi berkualitas premium sama dengan gula rafinasi. Untuk diketahui Unit Usaha Semboro di Jember telah menerapkan proses ini. “ Kami setuju dan menerima masukan dari Komisi II ini, namun terkait dengan penyaluran dana KKPE merupakan kebijakan pihak perbankan “, terangnya lebih lanjut. Untuk saat ini dari 37 ribu hektar areal perkebunan di Situbondo, sebesar kurang lebih 10 hektar adalah lahan tebu sehingga disebut sebagai salah satu lumbung tebu Jawa Timur. Terdapat empat unit suaha PTPN XI di Kabupaten Situbondo yakni, pabrik gula Asembagus, Wringinanom, Olean dan Panji. (Jo)

Cari Berita