PENINGKATAN KERJA DENGAN PENDEKATAN SISTEM KERJA 5S


Bagi anda yang sering berinteraksi dengan dunia pabrik tentunya tidak asing dengan istilah 5S. Pabrik yang menerapkan program 5S akan terlihat bersih dan teratur, karena keadaan yang berantakan akan menyembunyikan masalah. Program 5S dipandang sebagai usaha untuk memunculkan masalah yang selama ini tersembunyi dari para pemecah masalah (problem solver). Saat ini, program 5S telah banyak diadopsi oleh berbagai industri di berbagai negara. Popularitas 5S ini tak lepas dari kesuksesan industri Jepang yang selama ini memusatkan perhatiannya terhadap pengurangan segala pemborosan (waste). 5S adalah landasan untuk membentuk perilaku manusia agar memiliki kebiasaan (habit) mengurangi pembororsan di tempat kerjanya. 

Program 5S pertama kali diperkenalkan di Jepang sebagai suatu gerakan kebulatan tekad untuk mengadakan pemilahan (seiri), penataan (seiton), pembersihan (seiso), penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu), dan penyadaran diri akan kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik (shitsuke). Definisi dari program 5s itu sendiri adalah Suatu usaha yang merasuk, berkelanjutan, keras, tetap, terus-menerus, konsisten, tak kenal lelah, tabah, konstan dan tak berkesudahan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan kerugian-kerugian yang timbul karenan lingkungan dan peralatan tidak di benahi dengan sempurna . PTPN XI (Persero) khususnya Unit Usaha wilayah barat yaitu Unit Usaha Sudono, Purwodadi, Rejosari, Pagotan dan kanigoro sepakat untuk melaksanakan program 5s untuk peningkatan mutu kinerja. Diawali dengan Pembentukan tim 5S kemudian dilakukan pembuatan layout wilayah kerja, pembagian area kerja, membuat langkah-langkah penerapan 5S dan yang terakhir adalah penerapan dari program 5S tersebut. Sasaran program 5S antara lain adalah Production Area(area pabrik dan semua yang berhubungan dengan pabrik), Gardening(Taman atau tempat-tempat di luar pabrik), Office (perkantoran). Penerapan program 5S dilakukan dengan berfikir sistematis, yaitu mengerti situasi (permasalahan), secara detil dan penempatan yang tepat dan benar, Menentukan skala prioritas saat penempatan prioritas , Menentukan alat yang tepat untuk pembersiahan dan mengatasi tiap jenis masalah , Mengikut-sertakan orang-orang yang tepat , Selalu berfokus pada tindakan yang dilakukan , Menindak-lanjuti hasil yang telah dicapai, Untuk memastikan implementasi program 5S dilakukan secara benar sesuai dengan standarisai operasional, maka dilakukan audit oleh Tim Audit 5S. Audit dilakukan dengan metode CAPDO-CYCLE untuk memberikan motivasi secara berkesinambungan dan memberikan motivasi bagi para auditee setelah itu dilakukan kesepakatan perbaikan hasil temuan.

Auditee adalah Para Manajer, Supervisor dan Staf di bagian produksi, PC/QC, maintenance, office maupun staf bagian lain yang melaksanakan 5S di area yang ditetapkan. Berikut ini adalah hasil pengamatan audit di 5 unit usaha wilayah barat terutama pengamatan yang sudah mencapai Good Point : Untuk Unit Usaha Sudono adalah production front area,General Store,Taging – detaging ,Lokalisir equipment saat overhaul. Untuk Unit Usaha Purwodadi adalah Workshop ,General store,Production,Laboratory AND Fabrikasi Office,Smoking policyBoard,Penandaan dan lokalisir area. Untuk Unit Usaha Rejosari adalah General store,Office,Gardening, Waste handling. 

Untuk Unit Usaha Pagottan adalah Workshop, General store, Production, Gardening, Laboratory, Security, Smoking policy, Waste handling. Untuk Unit Usaha Kanigoro adalah Production front area, Workshop. Sementara kesimpulan dari kegiatan audit untuk semua unit usaha adalah : Memerlukan support waste management dari head office terutama menangani scrab ,Masih memerlukan bimbingan pendekatan implementasi 5S Memerlukan peningkatan keperdulian (terhadap Safety ,Check list cleaning,Penggunaan data (Losses and break down),Store Management,Kebocoran dan Kersakan mesin ),Terlihat kemajuan pesat perbaikan system/cara perwatan yang benar sesuai metode 5 S,Memerlukan audit lanjutan support dari head office,Sudah mulai merasakan fungsi 5 R,Tagging – Detaging dan penandaan sudah di implementasikan .

Cari Berita