Minggu, Juli 31, 2011

SIMPRO MEMUDAHKAN PEKERJAAN

Informasi memegang peranan sangat vital, terlebih bagi pengambilan keputusan maupun kebijakan. Bahkan ada ungkapan barangsiapa memegang informasi lebih awal maka ia akan memegang dunia. Di era ini, perkembangan tehnologi informasi amat pesat, dengan didukung piranti-piranti canggih yang beragam maka akses informasi bisa segera didapat.
Begitu juga PG. Poerwodadie, sebagai salah satu industri membutuhkan data yang valid dan cepat berkenaan dengan proses produksi yang tengah terjadi. Memfasilitasi kebutuhan tersebut, maka tim IT salah satu pabrik gula di Magetan tersebut merancang sisem informasi produksi yang disebut SimPro (System Informasi Produksi).
 
Dalam sistem informasi tersebut disajikan data-data berkaitan dengan produksi setiap jamnya, mulai dari jumlah tebu masuk, kualitas tebu, jumlah tebu digiling, rendemen, sampai gula yang diproduksi.
“ Sim Pro ini sudah berjalan 2 tahun ini, dan sekarang sedang kami kembangkan program Sim Pro dua “, jelas Yustitianus Ratna, SE. Kepala Bagian Administrasi Keuangan dan Umum PG. Poerwodadie. Program Sim Pro dua akan menyasar pada on farm, yakni menyajikan informasi mulai dari luas lahan kebun, posisi, peta bahkan jumlah biaya garap yang telah dikeluarkan dilengkapi dengan informasi database petugas tiap kebunnnya terangnya lebih lanjut.
Kepala bagian yang sekaligus ketua Gugus Tugas PG. Poerwodadie Bangkit ini akan memanfaatkan tehnologi GPS (Global Positioning System) dan citra foto satelit. “ Dalam Sim Pro Dua ini kami akan mencoba memadukan tehnologi GPS dan citra foto satelit dengan laporan yang telah ada untuk lebih mem-validkan data yang masuk, sekaligus akan mempermudah pekerjaan sehari-hari “, ungkap pria yang kerap dipanggil Yusti ini.
“ Ini berawal dari pengalaman kami di PG. Semboro dulu dan kini kami kembangkan sesuai kebutuhan di sini sehingga tercipta SimPro ini. Dari data-data yang tersaji akan mempermudah pengambilan keputusan secara cepat dan tepat oleh pimpinan “, ujar lelaki asli Yogya ini ketika menerangkan latar belakang dibuatnya program SimPro. Untuksaat ini program Sim Pro bisa diakses melalui internet dan handphone yang memiliki fitur dan akses internet. Sehingga memudahkan pimpinan untuk mengetahui informasi terkini sementara posisi tidak berada di kantor.
Sehubungan dengan adanya tanggapan positif dari Kantor Pusat, pihaknya berharap dengan turunnya tim IT Kantor Pusat akan lebih mengembangkan program informasi ini dan dibuat standarisasi bagi unit-unit.(Humas)
Share:

Senin, Juli 18, 2011

BEDAH MASJID JAMI' BAITUL MUTTAQIN MANISREJO, MAGETAN



Ramadhan masih satu bulan lagi, tetapi gaungnya sudah terasa. Masjid Jamik Baitul Muttaqin di Kelurahan Manisrejo – Magetan contohnya, Rabu (6/7) dilaksanakan pemugaran dalam rangka renovasi bangunan induk.

Kegiatan bersama antara PG. Poerwodadie dengan masyarakat Manisrejo ini diharapkan selesai Kami akan berusaha menargetkan renovasi bangunan induk Masjid sebelum puasa, sehingga tarawih diharapkan bisa diselenggarakan di sini “, terang Tri Hartoko wakil panitia renovasi masjid. Masjid yang pertama berdiri di lingkungan Manisrejo ini mempunyai nilai sejarah yang berarti bagi masyarakat sekitar. Pasalnya didirikan bersamaan dengan muktamar ormas terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama, yang pertama yaitu tahun 1926.
sebelum bulan puasa. “
 “ Masjid ini dibangun bertepatan dengan Muktamar Nahdatul Ulama yang pertama, yaitu tahun 1926 oleh Mbah Prawiro Utomo “, terang Syaiful Wari salah satu tokoh Masyarakat Manisrejo. ” Selain itu di kompleks masjid ini didirikan Naib-an ( KUA ) sehingga menjadi pusat kegiatan keagamaan “ ujarnya lebih lanjut. Tetapi semenjak KUA dipindah ke kecamatan Karangrejo pada tahun 1978, maka kegiatan di Masjid Jamik tersebut berangsur-angsur berkurang.   

“ Kami atas nama masyarakat mengucapkan terimakasih kepada pihak pabrik gula yang mendukung renovasi ini, dan diharapkan setelah renovasi Masjid Jamik Baitul Muttaqin ini menjadi ramai kegiatannya kembali seperti awal-awal berdirinya dulu “, ujar Eko tokoh pemuda Manisrejo.
Share:

Kamis, Juli 14, 2011

Lembaga Amil Zakat Solusi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Kondisi ekonomi seringkali menjadi sandungan para siswa dan orangtua terutama bagi masyarakat ekonomi menengah kebawah. Ketiadaan biaya kerapkali membuat mereka putus sekolah atau tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Menurut Badan Pusat Statistik Jawa Timur jumlah penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan (penduduk miskin) di Jawa Timur pada bulan Maret 2011 sebanyak 5,356 juta (14,23 persen) (sumber: http://jatim.bps.go.id). 

Disisi lain wajib belajar sembilan tahun menuntut anak-anak negeri ini mengikuti standart pendidikan formal (sekolah) selama sembilan tahun, yakni jenjang sekolah dasar (SD) selama enam tahun dan sekolah menengah pertama (SMP) selama tiga tahun. 

Sebuah pilihan sulit sehingga mau tidak mau siswa dari kalangan menengah kebawah terdepak dari jenjang pendidikan yang seharusnya mereka jalani. Terlebih beberapa institusi pendidikan mulai ramai-ramai berlabel SBI maupun RSBI yang berarti memerlukan biaya lebih, membuat pendidikan seakan melambung tidak terjangkau. 


Untuk itu, maka PG. Poerwodadie melalui Takmir Masjid Baiturrohman – Magetan Jawa Timur menggandeng lembaga zakat yang ada untuk bersinergi menjadi solusi bagi beberapa siswa yang berpotensi tetapi terdesak oleh kondisi ekonomi yang minim. 

Kami akan berupaya untuk membantu anak-anak yang kurang mampu dengan memberikan beasiswa dan pembinaan bagi penerimanya “, terang Ir. Memed Tanuwijaya disela-sela acara pemnyerahan beasiswa anak yatim hari Selasa (12/07) di aula Pabrik Gula Poerwodadie. Acara yang diadakan bersama dengan Yayasan Dana Sosial al Falah Surabaya ini memberikan beasiswa anak yatim kepada 59 anak dan dua anak kurang mampu. Program yang masih dalam proses adalah beasiswa untuk anak dhuafa dan bantuan guru TPA. Program ini memberi beasiswa untuk anak yatim setiap bulannya bervariasai, sesuai jenjang pendidikan. 

Sekolah dasar memperoleh limapuluh ribu rupiah, SMP tujuhpuluh lima rupiah dan jenjang SMA seratus ribu rupiah. Selain itu mereka akan mendapat pembinaan rutin tiap pekan berupa, pembinaan agama seperti baca tulis Al Quran dan bahasa arab dasar, pembentukan karakter muslim, serta life skill. “ Ayahnya meninggal ketika Najwa masih dikandungan, sejak itu saya sendirian mencoba memberikan yang terbaik baginya. Terimakasih PG Poerwodadie dan YDSF telah membantu meringankan beban kami “, ujar Elik Budiawati wali salah seorang penerima beasiswa yatim. 

Fenomena anak putus sekolah membuat semua pihak turut berperan dan bertanggung jawab secara moral karena hal ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja, demikian yang diungkapkan oleh Khoirul Anam, Ssos. perwakilan dari YDSF Surabaya. YDSF merupakan salah satu Lembaga zakat nasional yang ada di Indonesia. “ Kami selaku NGO melalui program yang ada telah membantu mengentaskan kemiskinan. Setidaknya sampai saat ini telah lebih dari 3 milyar telah kami kucurkan untuk mengatasi permasalahan sosial “ ujarnya lebih lanjut. Besarnya peran lembaga sosial terlebih lembaga amil zakat membuat permasalahan sosial sedikit demi sedikit teratasi, hal ini yang ditangkap Brilliant. 

Koordinator acara ini mengatakan bahwa peran nyata seperti ini yang dibutuhkan oleh negara ini. “ Sudah bukan saatnya lagi berdialektika, saling menyalahkan bahkan memfitnah. Kontribusi nyata mengentaskan kemiskinan khususnya dalam dunia pendidikan harus dikedepankan dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat “ terangnya. Pihaknya telah merasakan peran Lembaga Amil Zakat yang ada sehingga akan terus bersinergi. “ Beberapa kali kami bekerja sama dengan lembaga amil zakat seperti Lembaga Manajemen Infak Cabang Magetan dan kini dengan Yayasan Dana Sosial al Falah Surabaya, sehingga telah terbukti bahwa Lembaga Amil Zakat adalah salah satu solusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat “, pungkasnya lebih lanjut. (Johan)
Share:

Kamis, Juli 07, 2011

AKHIRNYA SANG DEWI BISA TERUS SEKOLAH

Tahun ajaran baru 2011 baru akan dimulai, berbagai persiapan telah dilakukan baik oleh orangtua maupun siswa untuk menyongsongnya. Bagi mereka tas baru, perlengkapan sekolah baru serta seabreg peralatan lain telah disiapkan. Tapi lain halnya dengan Dewi, siswi kelas satu salah satu SMA di Maospati – Magetan telah mempunyai rencana lain. Ketiadaan biaya hendak memaksanya memupus angan-angan indah untuk terus mengejar ilmu di sekolah. Peraih ranking 10 itu pun terpaksa bertekuk lutut pada kondisi ekonomi keluarganya yang minim. 


Kasus yang menimpa Bono sehingga menyeret kepala keluarga itu ke dalam jeruji penjara, semakin membuat seret ekonomi keluarga. Menurut pengakuan keluarga, Bono tega menggelapkan BPKB temannya demi mencari uang untuk menebus raport anaknya, Dewi, karena tidak bisa melunasi SPP selama satu tahun di sekolahnya. “ Bapake ndak punya uang untuk nebus raport Dewi, jadi kena kasus “, terang Jaitun isteri Bono. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari Jaitun bekerja sebagai tukang cuci baju pada tetangganya. Di rumah yang berukuran 3 x 5 m 2 itu, mereka tinggal berlima, dengan status tanah dan bangunan merupakan milik orang lain yang sewaktu-waktu bisa diambil empunya. Penerangan listrik pun hanya terbatas, baik daya maupun waktunya. Hal ini dikarenakan menumpang listrik dari tetangganya. Untungnya pada detik-detik terakhir menjelang penutupan daftar ulang, kisah Dewi terdengar oleh Takmir Masjid Baiturrohman PG. Poerwodadie.

Menggalang kerjasama dengan lembaga amil zakat Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya dan Lembaga Manajemen Infak Cabang Magetan, maka  keinginan Dewi untuk terus sekolah terwujud. Tak hanya itu, Agus adiknya pun akan ditanggung biaya pendaftaran dan daftar ulang di salah satu SMK  Geneng – Ngawi oleh lembaga tersebut. Bahkan keduanya direncanakan akan memperoleh beastudi setiap bulannya. “ Saya ingin terus sekolah sampai lulus dan akan bekerja membantu ibu “, ujar Dewi ketika ditanya cita-citanya. Ketegaran dalam menghadapi kerasnya kehidupan pasti akan membuka jalan, sesulit apapun kondisinya niscaya “tangan-tangan-Nya” akan bekerja. (jo)
Dokumentasi Keluarga "Dewi"
Share:

Blog Archive

Definition List

Unordered List

.

×

Support