PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DI LINGKUNGAN PG PURWODADI


SAMPAH.....Identik dengan hal-hal yang bau, tidak berguna, tidak bermafaat, dan hanya menjadi masalah. Didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Pengelolaan sampah saat ini sudah menjadi isu nasional. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, tingkat sosial masyarakat, dan keterbatasan lahan menjadikan pola hidup masyarakat menjadi berubah. 

Konsumtif, individualis, dan apatis, sifat-sifat ini yang menjadikan masyarakat Indonesia kebanyakan kurang peduli terhadap lingkungan. Dalam dua dasarwarsa terakhir, kemasan plastik telah merebut pangsa pasar kemasan dunia, menggantikan kemasan kaleng dan gelas. Kemasan plastik sudah mendominasi industri makanan di Indonesia dan kemasan luwes (fleksibel) menempati porsi 80%. Jumlah plastik yang digunakan untuk mengemas, menyimpan dan membungkus makanan mencapai 53% khusus untuk kemasan luwes, sedangkan kemasan kaku sudah mulai banyak digunakan untuk minuman. Barang-barang berbahan dasar plastik tersebut merupakan bahan polimer sintesis yang sulit terdegradasi di alam. 




Butuh ratusan tahun agar dapat terurai di alam. Peningkatan penggunaan barang-barang berbahan dasar plastik berbanding lurus terhadap limbah plastik yang dihasilkan, yang akhirnya bermuara pada rusaknya keseimbangan alam. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dari bahaya limbah plastik seperti mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggunakan keranjang belanja, mendaur ulang limbah plastik menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomi dan juga menggunakan dan mensosialisasikan penggunaan plastik yang bersifat biodegradable

Salah satu yang dicoba Tim Peduli Lingkungan PG Purwodadi adalah dengan bekerjasama dengan Forum Magetan Sehat yang sudah lama konsern dalam bidang Bank Sampah. Di bawah koordinator Bapak Nur Salam, bank-bank sampah di lingkungan Magetan terus digiatkan. PG Purwodadi memulai pengelolaan Sampah Plastik yang dihasilkan di lingkungan sekitarnya dengan menggandeng bank sampah yang ada di Kabupaten Magetan tanpa mengeluarkan biaya serupiah pun. 

Terlepas dari konsep bank sampah, bahwa bank sampah dikelola menggunakan sistem perbankan, dimana penyetor akan mendapatkan buku tabungan dari hasil penyetoran sampahnya. Namun PG Purwodadi selaku penyetor tidak perlu membayar, hanya menyetorkan sampah plastikanya ke bank sampah yang digandeng kerja samanya. Pemilahan sampah dilakukan oleh seluruh karyawan dengan menyediakan zak bekas di setiap bagian, kemudian dikumpulkan setiap minggunya. Warung-warung makan disekitar lingkungan dalam pabrik juga tidak luput dari sasaran pengelolaan sampah plastik. Pak Nur dan kawan-kawan akan mengambil sampah yang sudah dipilah di PG Purwodadi setiap 2 minggu sekali setiap Sabtu, bertepatan dengan Program PG Purwodadi Sabtu Bersih. 

Minggu ini Pak Nur salam harus mengambil Sampah Plastik PG Purwodadi pada hari Selasa, 21 Nopember 2017. Karena beliau ada kegiatan di Bogor terkait pengelolaan Sampah dengan 3R. Sampah plastik yang diserahkan PG Purwodadi yang diwakili oleh Bapak Sastradi Nugroho Maharto, ST selaku Manajer Pengolahan sejumlah 12 zak. Pelaksanaan penyerahan perdana ini akan membuka kerjasama yang lebih luas lagi dengan Forum Magetan Sehat terkait pengelolaan lingkungan. "Butuh usaha keras untuk mempertahankan komitmen dan kepedulian karyawan terkait pemilahan sampah plastik. Penghargaan dan konsistensi dalam mengedukasi tentang kelestarian lingkungan harus terus dilakukan. Sehingga pembangunan keberlanjutan (sustainable development) dapat terwujud. Serta prinsip 3P (People, Profit, Planet) perusahaan juga dapat terealisasi" terang Bapak Sastradi. (Dony)

Cari Berita