Selasa, Maret 21, 2017

Rencana Regruping PG, DPD RI Kunjungi Jawa Timur


PT Perkebunan Nusantara XI mengikuti kunjungan kerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI`pada Kamis (16/03) lalu di Surabaya. Tujuan dari Kunjungan Kerja ini adalah untuk mengetahui langsung terkait rencana modernisasi dan rencana penutupan pabrik gula yang mencuat beberapa bulan terakhir. Rencana tersebut dikuatirkan memicu pergolakan dari petani tebu yang khawatir hasil produksi mereka tidak diserap lagi.

Semangat yang dilakukan bukan menutup pabrik, namun meningkatkan kapasitas PTPN XI secara keseluruhan dalam rangka memenuhi swasembada nasional. Dengan regrouping dipilih beberapa pabrik gula yang memiliki potensi untuk dilakukan modernisasi guna menyesuaikan skala ekonomi agar dapat mengembalikan nilai investasi yang dikeluarkan,” jelas Moch. Cholidi Diretur Utama PT Perkebunan Nusantara XI. 

Sebagaimana diketahui PTPN XI saat ini tengah melakukan modernisasi di dua pabrik gula yaitu pabrik gula Djatiroto Lumajang dan pabrik gula Asembagoes Situbondo. PTPN XI mendapatkan kucuran dana PMN sebesar 650 milyar dari total kebutuhan dana 1,7 trilyun. Harapannya modernisasi yang dilakukan bisa segera dirasakan manfaatnya oleh petani 

 Sumber berita dan gambar dari sini
Share:

Jumat, Maret 03, 2017

M. Cholidi Direktur Utama PTPN XI Gantikan Dolly P. Pulungan

Sertijab Direktur PTPN XI dari Dolly P Pulungan kepada M. Cholidi ( sumber gambar http://kilasjatim.com )
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI pada Rabu 1 Maret 2017 menggelar upacara serah terima jabatan sejumlah direksi yakni Direktur Utama PTPN XI yang sebelumnya dijabat oleh Dolly Parlagutan Pulungan, kini digantikan oleh M. Cholidi. Sedangkan dua direksi baru lainnya yakni Direktur Komersial Flora Pudji Lestari, dan Direktur Operasional Dani Yanto. 

Dalam sambutannya, Direktur Utama PTPN XI M. Cholidi mengatakan masih banyak pekerjaan rumah perseroan yang harus dikerjakan ke depan, salah satunya adalah proyek revitalisasi atau peningkatan kapasitas pabrik gula (PG) Assembagoes dan PG Djatiroto yang menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN). “Program yang sudah kami rancang dengan direksi lama akan kami teruskan. Ini menjadi tugas berat dalam meningkatkan kinerja produksi gula, dan perolehan laba yang diukir tahun lalu harus bisa kami pertahankan dan dikembangkan,” ujarnya, Rabu (1/3/2017).

Cholidi menekankan, tahun ini pula PTPN XI akan memperkuat bisnisnya yakni menghasilkan produk diversifikasi dari tebu, selain gula. Di antaranya seperti energi listrik co-generation yang ditarget bisa dilakukan pada 2018, produk biofuel, hingga produk turunan lainnya seperti fermented pellet sebagai bahan baku kimia. “PTPN XI ini mempunyai potensi luar biasa yang masih bisa dikembangkan. Ke depan industri usaha gula mutlak harus diversifikasi karena itu jadi andalan dan bisa menghasilkan, walau gulansebagai core bisnis tetap harus dijalankan,” ujarnya. Selain itu, sebagai direksi yang baru yang akan meneruskan program-program sebelumnya, Cholidi akan meneruskan proyek perluasan lahan tebu HGU di Jember dan Pasuruan seluas 1.100 ha yang diperkirakan menelan investasi hingga Rp1,5 triliun. Adapun sebelumnya PTPN XI pada 2017 ini telah memproyeksikan kinerja laba bisa mencapai Rp86 miliar berdasarkan penghitungan prognosa September.

Pada 2016, perseroan berhasil mencetak laba hingga Rp132 miliar. Sedangkan total produksi gula PTPN XI pada 2016 tercatat mencapai 142.000 ton dengan rendemen tertinggi dari PG Assembagoes 7,08%. Tahun ini pun ditargetkan rendemen bisa mencapai 8,04%.

Direktur Komersial Flora Pudji Lestari menambahkan ke depan PTPN XI akan berupaya menekan harga pokok gula melalui berbagai efisiensi yakni mencari titik-titik pemborosan biaya produksi agar harga gula tetap bersaing. “Kami juga akan perbesar aset yakni pembelian lahan tebu HGU, karena ke depan tantangan semakin besar apalagi persaingan memperoleh bahan baku tebu sangat tinggi,” ujarnya.

Direktur Operasional Dani Yanto menambahkan dalam waktu dekat produk diversifikasi yang potensi untuk digarap yakni fermentasi ampas tebu atau fermented bagasse pellet yang digunakan sebagai bahan baku kimia. “Potensi fermented bagasse pellet dari pabrik gula Assembagoes saja bisa mencapai 100 ton/hari, dan harga fermented bagasse pelletbisa mencapai 2.000/kg, bahkan potensi negara yang butuh produk ini seperti Jepang, Taiwan dan Korea,” papar Dani Yanto. 

Sumber dari sini
Share:

Definition List

Unordered List

.

×

Support