Empulur Ampas Tebu Sebagai Penyerap Pakan Ternak


Limbah perkebunan tebu dan industri olahannya terdiri dari pucuk tebu, ampas tebu, blotong, dan tetes. Hasil samping yang dapat langsung dimanfaatkan sebagai pakan ternak yaitu pucuk tebu dan tetes, sedangkan yang harus melalui proses pengolahan yaitu ampas tebu, dan bahkan ada yang dimanfaatkan setelah diolah menjadi bahan lain seperti ragi pakan ternak dan lysine dari tetes. 

The waste of sugar cane plantations and its industries consists of sugarcane shoots, bagasse, and molasses. The byproducts that can be directly used as cattle feed are sugarcane shoots and molasses, while the ones that need further process are bagasse, yeast and lysine fodder. 

Disamping itu ada juga yang dimanfaatkan dalam bentuk limbah dari proses pengolahan hasil samping seperti empulur ampas tebu (bagasse pith) yang merupakan hasil samping dari pengolahan ampas tebu menjadi pulp. Ampas tebu pada umumnya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas. Namun demikian, tidak semua ampas tebu dimanfaatkan untuk pembuatan kertas, sehingga sisa ampas tebu masih dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia. 

Ampas tebu ini dapat untuk menggantikan sebagian hijauan pakan ternak. Karena mikro organisme dalam pencernaan ternak ruminansia mempunyai kemampuan untuk memfermentasikan serat kasar sebagai sumber energi. Bila ditinjau dari kandungan gizinya, ampas tebu tidak memenuhi persyaratan iuntuk memenuhi kebutuhan hidup pokok apalagi produksi, sehingga harus ditambah dengan pakan suplemen. Ampas tebu yang diolah menjadi pulp untuk pembuatan kertas akan memperoleh hasil samping, yaitu empulur ampas tebu. Empulur ampas tebu ini berasal dari ampas tebu yang sudah diambil seratnya untuk keperluan bahan serat pabrik kertas. 

Empulur ampas tebu ini mengandung bahan berserat tinggi, sehingga lebih sesuai sebagai sumber serat bagi ternak dari pada sebagai konsentrat. Empulur ampas tebu ini dapat dimanfaatkan sebagai penyerap tetes dalam pakan ternak. Empulur ampas tebu tidak mungkin digunakan sebagai pakan ternak secara tunggal karena kapatabilitasnya rendah. Amoniasi ampulur ampas tebu dengan urea merupakan upaya delignisasi karena lignin dalam empulur ampas tebu cukup tinggi sehingga membatasi palatabilitasnya sebagai pakan. Amonisasi empulur ampas tebu juga dapat meningkatkan kandungan kandungan protein non nitrogen. 

Amonisasi dilakukan selama 3 mimggu, dengan kadar urea 6 % dari batang kering. Empulur ampas tebu amoniasi ini dapat digunakan sebagai pengganti sebagian hijauan tetapi dalam pemberiannya kepada ternak harus di campurkan ke dalam pakan konsentrat. Untuk sapi potong, empulur ampas tebu dapat menggantikan setengah bagian hijauan, sedang untuk sapi perah dapat menggantikan 15 % dari hijauan. 

Artikel dari sini

Cari Berita